Rumahnya Dirubuhkan, John Lubis Minta Pemprovsu Beri Perhatian pada Asmara Dana 

Eksekusi rumah warga saat itu dilakukan dua alat berat excavator dengan merubuhkan lebih dari 10 bangunan yang berdiri di atas lahan tersebut seperti
Eksekusi rumah warga saat itu dilakukan dua alat berat excavator dengan merubuhkan lebih dari 10 bangunan yang berdiri di atas lahan tersebut seperti. *Foto/IMC/Ist#

Medan.Infokota.co.   |  Terjadinya eksekusi sejumlah bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 11,4 hektare (ha) Medan Estate, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, Jumat (9/5/2025), telah menimbulkan duka yang mendalam.

Duka mendalam tersebut, juga dirasakan mantan pelatih gulat nasional, Asmarana yang pernah membawa nama harum nama baik Indonesia dikancah internasional bersama istri Darwita juga mantan atlet balap sepeda Sumut era 70-an beserta keluarga.

Sebab eksekusi rumah yang dilakukan pihak pengembang,i PT United Orta Berjaya secara paksa itu, dilakukan tanpa ada intruksi dari sebelum-sebelumnya bahkan tanpa ada ganti rugi.

Seperti yang dikatakan Darwita (77) istri Asmara Dana (83), mereka sudah puluhan tahun menduduki lahan tersebut dan sebagai ahli waris dari orang tuanya dan memiliki SK Camat.

“Kami sudah puluhan tahun tinggal di sini. Pajaknya kami bayar sama pemerintah. Kami punya SK Camat, tapi mengapa kami dipaksa untuk keluar dari rumah kami tanpa ada ganti rugi,”kata Darwita yang hanya bisa duduk di kursi roda didampingi suaminya, Asmara Dana.

Eksekusi rumah warga saat itu dilakukan dua alat berat excavator dengan merubuhkan lebih dari 10 bangunan yang berdiri di atas lahan tersebut seperti
Eksekusi rumah warga saat itu dilakukan dua alat berat excavator dengan merubuhkan lebih dari 10 bangunan yang berdiri di atas lahan tersebut seperti. Foto/IMC/Ist#

Menyikapi eksekusi yang dilakukan pihak pengembang itu, mantan Ketua KONI Sumut dua priode, John Ismadi Lubis saat dihubungi, Sabtu (10/5/2025) mengatakan, sangat prihatin atas kejadian eksekusi rumah yang ditempati mantan pelatih gulat nasional, Asmara Dana bersama istrinya Darwita yang juga mantan atlet balap sepeda Sumut itu.

Untuk itu John Ismadi Lubis meminta kepada pemerintah provinsi Sumatera Utara agar menyikapinya serius atas musibah yang diterima Asmara Dana dan keluarga atas eksekusi (penggusuran) secara paksa itu.

“Kita sama tau kalau pak Asmara Dana yang akrap disapa ayah ini telah banyak berbuat untuk mengharumkan nama baik Sumut diajang PON bahkan Indonesia dievent Sea Game dan event internasional lainnya dari cabor gulat. Untuk itulah, harus ada bentuk perhatian dari pemerintah,”kata John serius.

Menurut John, pemerintah Sumatera Utara segera memanggil pemerintah Pemkab Deliserdang dan pihak pengembang PT Orta Berjaya untuk membicarakannya agar pengorbanan Asmara Dana yang mengibarkan Sangsaka Merah Putih dikancah internasional lewat cabor gulat segera mendapat penghargaan yang setimpal.

“Ya kita harus menghargai setiap jerih payah orang yang pernah mengharumkan nama Sumut ditingkat nasional, apalagi internasional. Artinya jangan terlupakan,”ucap John dengan nada sedih.

Eksekusi rumah warga saat itu dilakukan dua alat berat excavator dengan merubuhkan lebih dari 10 bangunan yang berdiri di atas lahan tersebut seperti, rumah, perusahaan dan bank juga tak luput dari eksekusi. *di/r#

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://www.jelajahnews.id/