Kesekian Kalinya Demo Tutup TPL Berkumandang lagi

Taput-Infokota.co.   | Untuk kesekian kalinya, demo menyuarakan ” Tutup TPL” kembali berkumandang. Gerakan anti pabrik bubur kertas yang berlokasi di Sosor Ladang Porsea, Kabupaten Toba,itu sudah kerap berulang, namun sebegitu jauh belum menunjukkan hasil sebagaimana tuntutan yang disuarakan.

Demo terbaru,Jumat ( 31/1/2025) siang ,ratusan orang warga atas nama masyarakat adat dari Desa Nagasaribu- Onan Harbangan, tampak berduyun-duyun mendatangi Gedung DPRD Taput di Tarutung. Rombongan pendemo itu terdiri dari kaum pria dan wanita,mengusung sejumlah spanduk dan poster yang pada intinya merupakan manifestasi keberatan terhadap tindak-tanduk PT TPL ( Toba Pulp Lestari ) yang dinilai sewenang-wenang.

Dari keterangan yang dihimpun media, disebutkan bahwa masyarakat adat Onan Harbangan, bersama organisasi masyarakat sipil dan mahasiswa, menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Tapanuli Utara dan Kantor Bupati Tapanuli Utara menuntut dihentikannya operasional TPL, yang lebih banyak menimbulkan kerugian bagi Tanah Batak.

Aksi ini merupakan buntut dari insiden kekerasan dan pemblokiran akses masyarakat ke hutan yang dilakukan oleh security dan karyawan PT Toba Pulp Lestari (TPL) di Onan Harbangan, Desa Pohan Jae, Kecamatan Siborongborong, pada 20 Januari 2025 lalu.

Aksi demo tuntut PT TPL ditutup
Aksi demo tuntut PT TPL ditutup * Foto: IMC/TL#

Perwakilan Masyarakat Adat Onan Harbangan menyampaikan bahwa pasca insiden tersebut, warga mengalami trauma berat. Hingga kini, akses menuju kebun kemenyan masih diblokir, mengakibatkan hilangnya sumber penghidupan Masyarakat Adat. Dalam aksi ini, massa menyampaikan lima tuntutan utama:
1. Bupati dan Kapolres Tapanuli Utara segera menindak tegas pelaku pemblokiran jalan yang selama ini menjadi akses masyarakat Onan Harbangan menuju hutan kemenyan.
2. Kapolres segera mengusut dan menindak tegas pelaku perusakan tanaman warga di Desa Pohan Jae.
3. Kapolres, Bupati, dan DPRD Tapanuli Utara didesak untuk memerintahkan PT Toba Pulp Lestari menghentikan seluruh operasionalnya di wilayah adat Onan Harbangan untuk mengurangi Konflik.
4. Kapolres diminta segera menindak pelaku kekerasan terhadap Masyarakat Adat Onan Harbangan sesuai laporan polisi yang telah dilayangkan.
5. Pemerintah diminta segera mengembalikan tanah adat Onan Harbangan secara utuh kepada masyarakat.Puluhan aparat kepolisian dan Satpol PP tampak berjaga- jaga di komplek gedung DPRD dan Kantor Bupati Taput selama aksi unjuk rasa itu berlangsung.

AKSI TOGU SIMORANGKIR

Sebelumnya, seorang aktivis lingkungan dari Toba bernama Togu Simorangkir pada tahun 2020 lalu pernah melakukan aksi protes dengan long-march ( jalan kaki) ribuan kilometer dari Balige ke Jakarta, hanya untuk menemui Presiden Jokowi di Istana Negara, minta agar TPL ditutup total. Togu akhirnya berhasil masuk istana setelah menembus berbagai proses rumit, bertemu langsung Jokowi. Pada pertemuan itu Togu Simorangkir telah membeberkan argumen dari tuntutannya tentang penutupan TPL. Namun sudah berbilang waktu berlalu, apa wujud atau realisasi dari aksi heroik Togu itu sejauh ini belum diketahui,alias tidak menghasilkan apa-apa. *le#

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://www.jelajahnews.id/