Gidion mengatakan akan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku tindak pidana dari
geng motor itu sendiri. Bahkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan sekaligus pengejaran terhadap anggota
geng motor lainnya yang belum tertangkap.
“Kita kejar jaringannya sampai di mana pun. Yang bisa masuk ke konstruksi hukum, saya masukkan konstruksi hukumnya. Ini masih berjalan,” kata Gidion saat diwawancarai, pada Jumat (1/11/2024) sore.
Mantan Kapolres Dairi ini menegaskan akan segera membubarkan geng-
geng motor yang masih saja muncul dan membuat onar di Kota Medan ini. “Saya bilang bubar, gak ada lagi geng-
geng motor di Medan ini. Gak bubar, saya selesaikan!,” tegasnya.
Diketahui, banyaknya geng-
geng motor di sejumlah wilayah di Kota Medan ini membuat warga maupun pengendara yang melintas menjadi ketakutan. Pasalnya, geng-
geng motor ini selalu anggar jago menenteng senjata tajam (sajam) berujung kepada
tawuran.
Selain itu, geng-geng motor seperti Simple Life (SL), Setan Malam Berdarah (SMB) telah melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) seperti membegal korbannya secara beringas. Kemudian, salah satu contoh lagi dari geng motor Neleng yang melakukan penyerangan berujung maut di Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, beberapa waktu lalu yang menyebabkan dua warga di sana tewas akibat luka bacok, pelemparan batu dan tembakan senapan angin yang sudah dimodifikasi.
Dari contoh tiga
geng motor tersebut, Polrestabes Medan sudah menangkap sejumlah pelakunya dengan berbagai barang bukti sajam yang diamankan. Bahkan, salah satu pelaku yang disebut Ketua Geng Motor Neleng berinisial MTA ditembak di bagian kedua kakinya. *di/mpol#