Medan-Infokota.co | H. Iswanda Ramli SE yang dikenal dengan sapaan Nanda Ramli, selaku Sekretaris Komisi II DPRD Kota Medan, mengaku turut prihatin atas 14 orang remaja di Kota Medan yang terjangkit penyakit infeksi menular seksual (IMS) berupa penyakit sifilis atau yang lebih dikenal dengan istilah ‘raja singa’.
Fenomena penyakit sifilis yang telah menjangkit para remaja di Kota Medan itu diketahui berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Medan. Bahwa pada periode Januari – Oktober 2024, ditemukan 14 orang remaja dengan rentang usia 15 – 18 tahun yang menderita penyakit sifilis.
Mirisnya lagi, dari 14 kasus yang ditemukan tersebut, semuanya dari kelompok populasi Lelaki Seks Lelaki (LSL) atau penyimpangan seks lewat hubungan sejenis.
“Kita sangat prihatin dengan kondisi ini. Sebab saat ini penyakit IMS seperti sifilis itu bukan hanya menjangkit orang dewasa, tetapi juga sudah menjangkit para remaja di Kota Medan. Ditambah lagi, data Dinas Kesehatan menyebutkan bahwa kasus sifilis yang menjangkit 14 remaja di Kota Medan itu dikarenakan adanya penyimpanan seksual. Ini tentu menambah keprihatinan kita,” ucap Nanda Ramli , pada Kamis (5/12/2024).
Untuk itu, Nanda Ramli meminta Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Medan agar dapat mengambil langkah cepat guna mengatasi fenomena tersebut.
“Kita minta Dinkes dan Disdikbud bisa berkolaborasi mengatasi permasalahan ini. Harus ada langkah cepat yang diambil agar kasus ini bisa segera diselesaikan dan tidak semakin meluas,” ujar Nanda Ramli yang juga merupakan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Medan tersebut.
Seperti yang ditulis Sumut Pos, Nanda Ramli menegaskan, Dinkes Kota Medan harus melakukan tracing terhadap 14 orang remaja tersebut agar potensi penularan bisa ditekan semaksimal mungkin. Sebab semakin cepat terdeteksi, semakin maksimal pula pengobatan bisa diberikan kepada orang-orang yang terjangkit.
“Pengobatan yang maksimal harus diberikan kepada 14 orang remaja tersebut. Mereka harus diobati, harus diselamatkan,” katanya.
Terkhusus untuk Disdikbud Kota Medan, Nanda Ramli meminta agar dapat melakukan edukasi dan bimbingan yang tepat kepada para remaja sehingga bisa menjauhi perilaku seks bebas, bahkan prilaku seks menyimpang.
“Pendalaman agama di tingkat sekolah maupun di luar sekolah harus dilakukan. Untuk itu bukan hanya pihak sekolah, setiap orangtua juga harus dapat membimbing dan mengawasi anak-anaknya. Ini akan menjadi tanggungjawab kita bersama,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Dinkes Medan mencatat ada 14 kasus remaja rentang usia 15-18 tahun terkena penyakit sifilis di Kota Medan. Kasus 14 orang ini berasal dari hubungan sesama jenis.
“Jumlah penderita sifilis anak di Kota Medan tahun 2024 mulai Januari-Oktober adalah 14 kasus dengan rata-rata usia 15-18 tahun. Semua dari kelompok populasi LSL yang merupakan salah satu populasi perilaku beresiko,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Medan, Pocut Fatimah Fitri, Selasa (3/12/2024) lalu. *di#