Inimedan.com-Batu Bara.
Kapolsek Indrapura, AKP Jonni Damanik tidak bersedia diwawancarai terkait maling yang dihajar oleh pemilik rumah. Wartawan merasa kecewa karena Kapolsek merasa dipaksa untuk sesi wawancara. Sabtu (30/12/2023).
Sebelumnya wartawan meminta izin kepada Kapolres Batu Bara, AKBP Taufiq, untuk wawancara visual namun diarahkan untuk wawancara ke Kapolsek Indrapura karena Kapolres lagi cek Pospam bersama Pj Bupati Batu Bara.
Saat wartawan menelepon, Kapolsek Indrapura lagi berada di Tanjung Gading menonton turnamen bola kaki, 4 orang wartawan langsung meluncur dari Polsek Indrapura ke lokasi pertandingan.
Usaha yang dilakukan para awak media untuk mendapatkan informasi ternyata sia – sia.
AKP Jonni Damanik belum bersedia untuk diwawancarai secara visual untuk dikonsumsi pemberitaan di Televisi.
“Jangan sekarang, kita belum selesai melakukan pemeriksaan, sabar dulu ya,” ungkap Jonni.
Wartawan hanya meminta pernyataan benar telah terjadi perkelahian antara maling dengan pemilik rumah di Desa Kuala Tanjung.
“Janganlah saya dipaksa yang tahu proses dilapangan kan saya kalau Kapolres hanya sekedar tahu adanya peristiwa saja, sabar dulu ya biar kami tuntaskan dulu pekerjaan ini,” ujar Jonni.
Lanjut Kapolsek, kasi kami waktu beberapa hari untuk memeriksa pelaku maling karena sekarang posisinya masih dirumah sakit.
Saat wartawan mengatakan akan menulis berita kalau Kapolsek tidak bersedia wawancara langsung mengatakan,”ya terserah abanglah,” kata AKP Jonni ketus.
“Kalau konfirmasi visual sabar dulu waktu kami sedikit ini mau dibawa ke rumah sakit, kalau konfirmasi biasa tanpa visual saya bersedia,” jawab Kapolsek sambil melanjutkan menonton pertandingan bola kaki.
Informasi yang diterima dari pemilik rumah, L Hari Prabowo alias Bowo melalui kuasa hukumnya, Zulfiansyah SH, bahwa pelaku maling masuk memanjat tembok di lokasi kandang burung sekira pukul 00.15 Wib.
“Maling masuk ke kandang burung dan turun melalui pipa, saat itu masih pukul 20.00 Wib. Prabowo lagi siao menutup toko ponselnya dan terdengar suara mencongkel di jelusi,” ungkap Zulfiansyah.
Saat wartawan melihat maling di Klinik Mulia Harapan, Tanjung Gading dapat informasi dari keluarga bahwa pelaku Warga Desa Pematang Jering, Sei Suka.
Maling tersebut kini dibawa ke RS Bhayangkara Tebing Tinggi guna untuk mendapat perawatan medis yang intensif. *taufiq#