Taput-Infokota.co.
Jumat malam persis di awal Desember 2023, merupakan malam menyedihkan bagi penduduk Desa Simangulappe, Kecamatan Baktiraja, Kab. Humbang Hasundutan. Hujan deras berkepanjangan mengakibatkan terjadinya banjir bandang dari arah dataran tinggi desa, menggeruduk area pemukiman mengusung batu-batu besar. Suasana malam itu sontak jadi riuh dengan jerit tangis ketakutan warga, yang tak menduga hal sedahsyat itu terjadi.
Dilansir dari berbagai sumber termasuk vidio amatir yang tayang di medsos, dilaporkan 12 orang hilang dan seorang warga mengalami luka berat atas peristiwa tersebut. Ke 12 warga yang hilang hingga berita ini dikirimkan ke redaksi, masih menunggu konfirmasi tentang keberadaannya. Sementara 50 KK warga setempat malam itu juga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman setelah rumah mereka rusak terdampak banjir bandang tersebut. Sementara hotel Senior yang berada tak jauh dari titik akhir longsoran batu, tidak sampai ikut mengalami kerusakan berat.
Sementara itu,laporan yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), petaka itu terjadi setelah sebelumnya hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Humbang Hasundutan dalam periode yang cukup lama. Hal itu ditengarai memicu terjadinya banjir bandang yang membawa bongkahan batu berukuran besar dan potongan-potongan batang dan ranting pohon berikut air bah bercampur lumpur. Kerugian materil yang dihimpun dari hasil kaji cepat sementara, ada sebanyak 12 rumah rusak berat termasuk satu rumah ibadah dan satu penginapan. Selain itu satu sekolah dasar turut terdampak dan lahan pertanian seluas kurang lebih lima hektare turut terendam banjir.
Untuk upaya penanganan darurat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Humbang Hasundutan segera turun ke lapangan untuk berkoordinasi dengan lintas instansi terkait, melakukan kaji cepat dan upaya pencarian serta pertolongan secara intensif.
Dalam upaya pencarian dan pertolongan, anggota BPBD Kabupaten Humbang Hasundutan bersama tim gabungan sedikit mengalami kesulitan karena material banjir bandang berupa bebatuan berukuran besar. Alat berat jenis eskavator diturunkan berikut mobil pemadam kebakaran dan ambulance untuk memudahkan proses pencarian dan pertolongan serta pembersihan material.
BPBD Kabupaten Humbang Hasundutan juga berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional untuk percepatan operasi pencarian dan penyelamatan korban. Sebagai upaya penyelamatan warga terdampak, BPBD Kabupaten Humbang Hasundutan bekerja sama dengan Dinas Sosial setempat beserta pihak Forkopimcam mendirikan tempat pengungsian sementara di Kantor Kecamatan Baktiraja.
Dapur umum juga didirikan guna memenuhi kebutuhan dasar makanan bagi warga terdampak maupun seluruh tim yang bertugas dalam penanganan darurat.Informasi lanjutan disebutkan kondisi saat ini di lapangan, tim gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian dan pertolongan. Di sisi lain, pemenuhan kebutuhan dasar para warga terdampak juga terus dilakukan.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca yang menyatakan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan hingga Senin (4/12). Kondisi cuaca juga terpantau di kawasan Tapanuli Utara. Cuaca yang cerah siang hari tidak jaminan hujan akan berhenti, ternyata masih berlanjut pada malam hari.
Menyikapi hasil prakiraan cuaca tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada seluruh pemangku kebijakan di daerah untuk melakukan upaya mitigasi yang meliputi pemantauan kondisi tebing hingga hulu sungai, pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan secara berkala.
Selain itu, bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai dan tebing agar melakukan evakuasi mandiri sementara jika terjadi hujan menerus dengan intesitas tinggi selama lebih dari satu jam. Masyarakat juga diharapkan agar selalu memperhatikan kondisi debit sungai dan menghindari lereng curam yang minim vegetasi.Sebelumnya pada November sebelumnya, banjir juga melanda kawasan desa Marbun Bakkara, namun tidak ada laporan apakah banjir tersebut ada menyebabkan kerusakan fatal rumah warga atau korban jiwa. *le#